Sabtu, 04 Oktober 2014

I Believe it

Hello world, are you okay??
Ya, tentu saja, serusak apapun bumi mu kini kau akan tetap baik-baik saja bukan?
Begitu juga seharusnya aku,
Seperih apapun, karna dunia masih baik-baik saja maka aku harus tetap baik-baik saja.
Mampu kah aku? Tentu, aku mampu..
Hanya saja, waktu tak mengizinkan aku pergi secepatnya dari rasa tak seharusnya ini..
Waktu masih terus memaksaku berdiri, berlatih di tempat ini..
Waktu masih menginginkan kehadiranku diwaktu ini..
Mengapa aku? Mengapa harus dalam situasi ini?
Tentu, karna Tuhan telah mempersiapkan waktu yg indah bagiku esok.
Esok kapan? Nanti, setelah Tuhan anggap aku benar-benar telah pantas dan ujianku telah berhasil aku kalahkan.
Mungkin detik ini adalah sebuah proses dimana aku diajarkan oleh Tuhan caranya,
Cara menyayangi dengan tulus tanpa tahu kedustaan yg dilakukannya,
Cara memperhatikan dengan setia tanpa tahu perhatian dia untuk siapa,
Cara menyanjungnya dengan bangga tanpa tahu dia menyembunyikannya,
Hingga akhirnya sadar,
Bukanlah ketulusan yang diharapkan pendusta,
Bukan perhatian yang diinginkan pemain,
Bukan sanjungan yang ditunjukkan penyembunyi,
Hanya saja baru ku tahu,
Pendusta hanya ingin membuat kau percaya kemudian mengecewakannya,
Pemain hanya ingin terhibur saat ia terpuruk kemudian kabur,
Penyembunyi hanya ingin berlindung, namun ketika tempatnya diketahui kemudian ia keluar dengan mengolok-olok tempat persembunyiannya.
Wajar saja, wajar saja jika Tuhan telah merencanakan semuanya,
Yakinlah, tak ada yang lebih indah dari rencana tuhan,
Tuhan benar, bahwa perasaan itu ada,
Rasa dimana saat benci menjadi senang,
Ketika senang menjadi sayang,
Ketika sayang menjadi luluh,
Ketika luluh menjadi rapuh,
Ketika rapuh menjadi jatuh,
Ketika jatuh menjadi kecewa,
Ketika kecewa menjadi benci.
Bahkan itu yang aku rasakan, walaupun kemarin mungkin ada seribu alasanku menyayanginya,
Namun kini juga ada sepuluh ribu alasanku tak lagi menyayanginya,
Tapi sadarkah,
Tak menyayangi bukan berarti membenci,
Hanya saja aku terlalu bodoh hanya untuk membenci seseorang,
Tak ada yang ku benci darinya, yang ku benci adalah bagaimana cara aku dan ia bertemu,
Benar, seharusnya tak ada suka, karna suka yang dibawanya berakhir luka,
always remember you are breaver than you believe stronger, than you seem smarter than you think and twice as beautiful as you’d ever imagined”.
Namun Tuhan, setidaknya aku saat ini merasa senang,
Senang karena benar “tak ada kata terlambat, justru lebih baik aku tahu saat ini dari pada esok”
Senang karena benar “hidup itu untuk satu kali, maka bersyukurlah semua kau rasakan sebelum semuanya berkahir”
Senang karena benar “Menyayangi lebih sakit daripada disayangi, maka sayangilah orang yg pantas untuk disayangi”
Senang karena benar “Tuhan selalu berikan orang yang salah sebelum pertemukan dengan yg tepat”
Senang karena benar “Ketika kecewa datang, maka rasa sayangpun benar-benar hilang”
Dan aku senang, “Tulang rusukku masih utuh tak salah diberikan kepada orang yang salah”
“your best teacher is your last mistake”
“you must all make the choice what is right and what is easy. Its gonna get harder before it get easier. But it will get better, you just gotta make it through the hard stuff first.”
“Find some one that isn’t afraid to admit they miss you. Someone that knows youre not perfect but treats you as if you are. Some one who couldn’t imagine losing you. Someone who gives their heart to you completely, someone who says I love you and proves it. Last but not least, find someone who wouldn’t mind waking up to you in the morning, seeing your wrinkles and grey hair but still falls in love with you all over again.”