Kamis, 08 Oktober 2015

Im so sorry, Forgive me.

Hai? Hallo? Selamat siang? Selamat pagi? Selamat sore? atau Selamat malam?
ntah kapan kamu membaca ini, greeting apapun telah ku persiapkan.
Bagi kamu yg mengenaliku, apa kabar? baik-baik saja kan?
dan bagi kamu yg belum sempat mengenaliku, salam kenal.
Perkenalkan, nama saya Iin Apriliyani, teman-teman sayaa biasa memanggil saya iin.
Saya kelahiran Palembang, tinggal di Palembang dari lahir hingga sekarang.
Umur saya 22 tahun, kelahiran tahun 1993, sekolah saya SMU tamatan 2010,
alhamdulillah saya selesai pendidikan s1 saya pd pertengahan tahun 2014.
Sekarang saya berprofesi sbg guru di salah satu sekolah negeri dn bimbingan belajar
yang cukup ternama di kota saya. Mungkin cukup perkenalan tentang saya.
Langsung saja, tulisan kali ini saya buat untuk orang-orang yg mungkin pernah saya sakiti
atau sebaliknya pernah merasa menyakiti saya. Tulisan ini juga ku tulis untuk orang yg aku percaya takkan menyakiti orang dan takkan membuatku menyakiti org lain lagi.
baiklah saya akan mulai,

#pertama
"Teruntuk mereka yang pernah menyakitiku"
Ku katakan dengan jelas, aku takkan benci dan bahkan takkan bisa membenci. bagiku, kesalahan masa lalu lah yg membuatku lebih baik. tak masalah, sesakit apapun pernah kurasa olehmu, takkan pernah ada dendam. Aku memaafkan bahkan hal-hal yg membuatmu malu untuk meminta maafku. Tak ada, bagiku kesalahanmu adalah hal yg harus ku ingat hanya pada saat itu, saat ini waktu pun telah berbeda, tak ku coba tuk terus mengingatnya, namun tak bohong, tak mungkin aku lupa. Aku ingin hanya menjadikan kalian teman terbaikku untuk masa mendatang, sebagai saudara. Jangan ragu, aku tak mendendam. Namun mungkin untuk langsung melacak keberadaanmu demgan sengaja, aku tak punya waktu. Jadi jika bertemu denganku entah itu kapan, jgn takut ku abaikan. Kalian semua guru bagiku.

#kedua
"Teruntuk kamu yang pernah kusakiti"
Jika kamu lelaki: entah itu kesalahanku yg disengaja atau bukan, aku meminta maaf. Mungkin salahku tak memikirkan perasaan kalian, aku kejam, egois, tapi ketahuilah takkan aku lupa, aku bahkan masih merasa bersalah hingga detik ini. Tapi jujur, aku tak berpura-pura sejak awal, aku bersungguh-sungguh. Namun mungkin kesalahanku aku tak bs bertahan sampai akhir. Maaf seribu maaf. Aku tak bisa memaksakan perasaan, lebih baik mengakhiri daripada aku harus berpura-pura nyaman disisa perjalanan kita. Mungkin sakit, bagimu, namun bagiku ada juga seribu rasa penuh penyesalan. Maaf, bahkan jika saat ini kamu menolak tuk berbicara pdku, aku terima. Aku tahu kesalahanku.

Jika kamu perempuan: entahlah, aku tahu bagaimana sebenarnya perasaanmu, aku juga perempuan sama sepertimu. Namun jujur, tak pernah aku berpikir menyakitimu dengan sengaja. Apabika aku menyakitimu, bahkan kau menganggapku merebut apa yg seharusnya adalah untukmu, maafkan aku, bahkan semua yg kulakukan baru kusadari setelah aku merasa terlalu nyaman. Tak ada yg aku ketahui sebelumnya, bahkan tentangmu yg telah aku sakiti, aku tak tahu apapun ceritamu, hingga akhirnya bari kusadari telah menyakiti kaum yg sama sepertiku. Demi Tuhan, aku bahkan tak menyadari berada diantara kamu, karena apa yg ku ketahui bukan apa yg sebenarnya kau alami. Maafkan aku atas kecerobohanku itu. Namun, bahkan ketika aku tahu pun, aku telah terlalu nyaman dengan apa yg dahulunya itu milikmu, aku tahu sakitmu, namun kumohon mengertilah apa yg aku takutkan, aku takut saakitmu menjadi sakitku. Egois bukan? iya aku sadari, tapi bahkan sakitmu tak sengaja aku ikut campur didalamnya, aku tak tahu dirimu ada. Aku baru tau bahkan ketika aku telah merasa nyaman, lalu harus kah aku melepas itu untukmu? Seandainya saja sejak awal aku tau, takkan mungkin aku lakukan. Aku tak bisa melepaskannya untukmu lagi, tak bisa mengembalikannya. Maafkan aku, dengan tau bagaimana yg kau rasa, bahkan aku tak bisa mengembalikannya. Doa mu untuknya, pengharapan karmamu untuknya, takkan ku biarkan. Maafkan aku, bahkan aku tak mendukung doamu. Karna bagiku, aku ada untuk melindunginya, sama sepertimu dahulu melindunginya. Aku takkan mengembalikannya, namun, jika kau ingin merebutnya kembali, silahkan. Cobalah sebisamu, karna ku yakin jika dia yg terbaik untukku takkan dia terayu walau bidadari yg menggodanya. Jika ia kemudian kembali padamu, aku hanya percaya bahwa "tulang rusuk takkan tertukar dengan pemiliknya". Begitu jg terhadapmu, jika ia tak kembali, kuharap mengerti tulang rusukmu mencari pemilik aslinya.

dan "ketiga", untukmu yg nantinya bersamaku, aku tahu kita mempunyai kesalahan yg sama. Jangan bertitiktumpu pada masalalu. Masa depan tak butuh masa lalu. Masalalu jadikan pengalaman hidup untuk menjadi lebih baik. Teruskan jika kau yakin bersama ku, hentikan saat ini juga jika masih ada masalalu dibenakmu. Terimakasih telah menjadi kejam karena ku, terimakasih lebih mempercayaiku. Namun, sekeras apapun kita merasa benar, oranglainpun merasa benar. Minta maaflah, jika itu lebih membuat orang lain merasa lebih baik. Setidaknya, mereka adalah bagian dari cerita hidupmu yg takkan bisa kamu hapus kisahnya. Meminta maaf atas kesalah yg bahkan tak kita lalui lebih baik daripads kita menerima maaf dr hal yang tak kita sadari. Aku percaya, "insan yg baik-baik akan mendapatkan yg baik-baik juga".


Namun terlepas dari semuanya, pernah baik atau burukkah kita, aku percaya apa yg terjadi adalah rencana Tuhan. Hidup itu tak selamanya tentang bahagia, juga tak selamanya tentang tangisan. Akan ada masa dimana kita benar benar menemukan yg paling tepat diantara yg tepat, namun ketahuilah yg dipilhkan Tuhan adalah sebagai cobaan bahkan penghibur diri. Tak selamanya ia baik juga tak selamanya ia buruk. Ia mempunyai sisinya sendiri. Jangan terlena karena baiknya, juga jangan membenci karena buruknya..
Apa yang pergi apa yang datang semua rencana Tuhan. Sesuatu yg ditakdirkan memang untuk kita, sesulit apapun jalannya ia akan kembali pada kita. Begitu pun sebaliknya, yang tak ditakdirkan untuk kita, sekuat apapun kita genggam pada akhirnya akan lepas juga. Namun, tak ada salahnya kita berdoa dan berjuang akan hal yang kita miliki saat ini yg kita tidak tahu seperti apa akhirnya. Lakukan yg terbaik sajà.