Rabu, 30 Mei 2012

Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

Ketika teknologi khususnya teknoligi informasi belum berkembang seperti sekarang ini; ketika ilmu pengetahuan belum sepesat ini proses pembelajaran biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Proses pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar. Dalam kondisi semacam ini, akan ada proses pembelajaran manakala ada guru; tanpa kehadiran guru di dalam kelas sebagai sumber belajar tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Saat ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru di dalam kelas. Siswa sapat belajar di mana dan kapan saja. Siswa bisa belajar apa saja sesuai dengan minat dan gaya belajar. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini makalah kami ini akan membahas tentang “Konsep Belajar dan Media Pembelajaran”.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Konsep Belajar
1.    Pengertian Belajar
Belajar  merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Setiap manusia perlu proses pendewasaan, baik pendewasaan secara fisik maupun psikis atau kejiwaan. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar bisa dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah yaitu masyarakat dan keluarga. Belajar juga bisa melalu jalur formal, nonformal dan jalur informal.
Menurut Sabri (2005:20), belajar adalah proses perubahan perilaku baerkat pengalaman dan pelatihan. Sementara itu, Sadiman (2005:2) mengatakan, belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. (Musiqon, 2012: 3)
Secara kuanitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi terhadap penguasaan siswa ataua materi-materi yang telah ia pelajari. Pengertian belajar secara kualitatif ialah proses yang memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Oleh sebab itu belajar adalah proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu.
Seorang yang telah melakukan proses belajar pasti terjadi perubahan pada dirinya. Perubahan tersebut bersifat interpersonal, positif-aktif, dan fungsional. Perubahan sebagai hasil proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan atau apresiasi.
2.         Tujuan Belajar
Menurut Per Kline dalam Angkowo dan Kosasih, belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan (fun and enjoy). Rogers (dalam Angkowo, 2007: 49) sangat menekankan pentingnya relasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Secara umum ada tiga tujuan pembelajaran, yaitu:
1.    Untuk mendapatkan pengetahuan
2.    Untuk menanamkan konsep dan pengetahuan, dan
3.    Untuk membentuk sikap atau kepribadian
Pembentukan ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus terencana dan terrganisir secara sistematis. Secara lebih jelass dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk menemukan makna, pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui pesan yang diberikan pengajar, sumber belajar dan pengalaman hidup. Dengan harapan terjadi perubahan positif pada diri anak sebagao hasil belajar tersebut. (Musfiqon, 2012: 8)

3.         Factor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua factor utama, yakni factor dari dalam diri siswa dan factor yang berasal dari luar diri siswa atau factor lingkungan. Berkaitan dengan factor dari dalam diri siswa, selain factor kemampuan, ada juga factor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi social ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Salah satu factor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasl belajar adalah kualitas pengajaran.
Caroll dalam Angkowo dan Kosasih (2007: 51) berpendapat bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh 5 (lima) factor, yakni:
a.    Factor bakat belajar
b.    Factor waktu yang tersedia untuk belajar
c.    Factor kemampuan individu
d.   Factor kualitas pengajaran, dan
e.    Factor lingkungan
Sementara itu, Muhibbin Syah (2004: 144) membedakan fakto-faktor yang mempengaruhi belajar siswa menjadi tiga macan, yakni:
a.    Factor internal
b.    Factor eksernal
c.    Factor pendekatan belajar
Menurut Yamin, (2007: 141), factor-fakor yang mempengaruhi belajar diantaranya:
a.    Bakat dan ketepatan belajar
b.    Kemampuan untuk menguasai pelajaran
c.    Mutu program pembelajaran
d.   Ketahan
e.    Waktu (Musfiqon, 2012: 12)

4.    Modalitas Belajar
Modalitas belajar merupakan potensi dasar atau kecenderungan yang dimiliki anak. Bobbi De Porter dan Mike Hernacki membagi modalitas belajar menjadi 3 (tiga), yaitu:
a.    Visual, yaitu belajar dengan cara melihat
b.    Auditorial, yaitu belajar dengan cara mendengar
c.    Kinestetik, belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.
Modalitas belajar yang dimiliki manusia tidakbisa lepas dari hakekat manusia itu sendiri. Karena pada dasarnya, manusia itu terdiri atas jiwa dan raga. Sebagai makhluk yang berjiwa terdiri atas aspek cipta, rasa, dan karsa yang masing-masing merupakan sumber daya psikis yang perlu dikembangkan. (Musfiqon, 2012: 15)

5.                   Komunikasi dalam Pelajaran
Komunikasi merupakan kegiatan rutin setiap interaksi antara dua orang atau lebih. Komunikasi adalah proses penyampaian lambing-lambang yang berarti antar manusia. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah penyampaian pesan pelajaran. Didalamnya terjadi dan  terlaksana hubungan timbale balik. Guru menyampaikan pesan, siswa menerima pesan dan kemudian bertanya kepada guru, atau sebaliknya.
Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang yang dibicarakan. Yang dikatakan komunikatif adalah apabila terjadi kesamaan bahasa dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Konsepsi komunikasi mengandung pengertian memberitahukan pesan. Pengetahuan, dan fikiran-fikiran dengan maksud mengikutsertakan peran siswa dalam proses pembelajaran, sehingga persoalan-persoalan yang dibicarakan milik bersama, dan tanggung jawab bersama. (Musfiqon, 2012: 17)

Proses komunikasi meliputi kelima unusr dan masing-masing unsure dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
a.    Who
b.    Say What
c.    In Which Channel
d.    To Whom
e.    And What Effect


Unsur-unsur dalam proses komunikasi
Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:
-       Sender
-       Encoding
-       Message
-       Decoding
-       Receiver
-       Response
-       Feedback
-       Noice
Dalam proses komunikasi akan terjadi enconing dan decoding. Ada beberapa factor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Penghambat tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers atau noises yang dapat menganggi proses komunikasi sehingga hasil komunikasi menjadi tidak optimal. Dalam komunikasi ada hambatan psikologis, hambatan fisik, dan dua jenis hambatan lainnya yaitu hambatan cultural dan hambatan lingkungan.
Hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui dalam proses belajar mengajar menurut Asnawir dan Basyiruding Usman, antara lain:
1.         Verbalisme
2.         Perhatian yang bercabang
3.         Kekacauan penafsiran
4.         Tidak adanya tangapan
5.         Kurang perhatian
6.         Keadaan fisik dan lingkungan yang menganggu
7.         Sikap pasif anak didik
Secara garis besar, Surakhmad dalam Yamin (2007: 169) menggolongkan komunikasi dalam tiga jenis:
a.    Pengalaman riil, yakni segenap media di dalam kehidupan sehari-hari
b.    Pengalaman buatan, yakni segenap media yang sengaja diciptakan unutk mendekatkan pada pengalaman riil
c.    Pengalaman verbal, berupa ceramah, catatan merupakan alat utama dalam komunikasi
Berbicara tenttang jenis komunikasi, Darwanto membagi menjadi dua, yaitu:
a.    Komunikasi yang tidak membutuhkan media
b.    Komunikasi dengan membutuhkan media
Dari berbagai teori komunikasi tersebut dapat ditarik pemahaman bahwa dalam pembelajaran terjadi proses komunikasi. Guru berposisi sebagai pengirim pesan dan siswa sebagai penerima pesan.
Adapun unsur-unsru komunikasi dalam pembelajaran terdiri dari:
-       Guru
-       Siswa
-       Materi pelajaran
-       Tujuan pembelajaran
-       Media
-       Evaluasi




B.       Media Pembelajaran
1.         Pengertian Media Pembelajaran
Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media pengajaran. Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengandalkan kontak langsung dengan dia. Pendapat lain merumuskan media dalam arti smepit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana, sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencankup alat-alat sedderhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjunga nkeluar sekolah.
Romiszowski merumuskan media pengajaran “…as the carries of massages, from some transmitting source (which may be a human being or an intimate object), to the receiver of the massage )which is our case is the learner). (Oemar Hamalik, 2003: 202)
Memahami media pembelajaran paling tidak ditinjau dari dua aspek, yaitu pengertian bahasa dan pengertian terminologi.
Kata media  berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Kata kunci media adalah “perantara”.
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”. (http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran, 08 Maret 2012, Pukul 11:48 WIB)

Pengertian media secara terminologi cukup beragam, sesuai sudut pandang para pakar media pendidikan. Sadiman mengatakan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Pengertian media dalam arti luas ini sesuai dengan pendapat Sharon, yang mengatakan media itu adalah alat komunikasi dan sumber informasi.
Gedne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Oemar Hamalik mendefinisikan media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan pembelajaran disekolah.
Istilah “media” bahkan sering dikaitkan dengan kata “teknologi” yang berasal dari bahasa latin tekne dan logos. Dalam konsep ini, media dinilai sebagai teknologi pembelajaran. Secara lebih utuh media pembelajaran dapa didefenisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head Projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangakan software  adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lain sebagainya. (Wina Sanjaya, 2008: 205)


2.         Ruang Lingkup dan Fungsi Media Pembelajaran
a.         Ruang lingkup media pembelajaran
Salah satu cirri media pembelajaran dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, dan penciuman siswa. Secara umum, cirri-ciri media pembelajaran adalah bahwa media itu dapatt diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera.
Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengemukakan ada tiga cirri media, yaitu:
1)   Ciri fiksatif (fizative property)
2)   Ciri manipulative (manipulative property)
3)   Ciri distributive (distributive property)
Sedangkan menurut Ahmad Rohani, ciri-ciri umum media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1)   Media pembelajaran identik dengan alat peraga langsung dan tidak langsung
2)   Media pembelajaran digunakan dalam proses komunikasi instruksional
3)   Media pembelajaran merupakan alat yang efektif dalam instruksional
4)   Media pembelajaran memiliki muatan normative bagi kepentingan pendidikan
5)   Media pembelajaran erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya.

Identifikasi ciri-ciri media tentunya disesuaikan dengan konteks pembelajaran. Adapun ciri-ciri media pembelajaran antara lain:
1)   Semua jenis alat yang dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran
2)   Menumbuhkan minat belajar siswa
3)   Meningkatkan kualitas pembelajaran
4)   Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran
Ruang lingkup media pembelajaran adalah meliputi segala alat, bahan, peraga, serta sarana dan prasarana di sekolah yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media tersebut bisa memberikan rangsangan pada siswa untuk belajar, serta dapat menagtasi kebutuhan dan problem siswa dalam belajar.
b.                  Fungsi media pembelajaran
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :
(1)      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
(2)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
(3)      Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.
(4)      Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah. (http://elearning.unesa.ac.id/myblog/antok-saivul-huda/pengertian-macam-macam-media-grafis, 08 Maret 2012, Pukul 11:28 WIB)
Angkowo dan Kosasi, berpendapat bahwa salah satu fungi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru.
Media pembelajaran,menurut Kemp dan Dayton dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan, kelompok atau pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
1)   Memotivasi minat atau tindakan
2)   Menyajikan informasi
3)   Member instruksi
Levie dan Lent mengemukakan empa fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a)    Fungsi atensi
b)   Fungsi afektif
c)    Fungsi kognitif
d)   Fungsi kompensantoris (Musfiqon, 2012: 34)
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini.
1.    Merangkap Suatu Objek atau Peristiwa-peristiwa Tertentu
2.    Memanipulasi Keadaan, Peristiwa, atau Obejk Tertentu
3.    Memabah Gairah dan Motivasi Belajar Siswa
4.    Media Pembelajaran Memiliki Nilai Praktis (Wina Sanjaya, 2008: 209)
Dari berbagai fungsi diatas, tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu fungsi media adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan indicator semua materi tuntas disampaikan dan peserta didik memahami secara lebih mudah dan tuntas.

3.    Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Media merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran. Sehingga kedudukannya tidak hannya sekedar sebagai alat pembantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran.
Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting. Sebab media dapat menynjang keberhasilan pemeblajaran. Bahkan kalau dikaji lebih jauh, media tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumbe berupa orang, tetapi dapat juga menggantikan sebagian tugas guru dalam penyajian materi pembelajaran. (Musfiqon, 2012: 36)
Kedudukan media yang telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dlam memilih dan mendesain media yang sesuai. Dalam proses pembelajaran antara materi, guru, strategi dan media, dan dan siswa menjadi rangkaian mutual yang saling mempengaruhi sesuai dengan kedudukan masing-masing. Kolaborasi antara materi pembelajaran, strategi, siswa dan guru merupakan syarat penting dalam penerapan media pembelajaran. Keberhasilan dalam penggunaan media juga dipengaruhi factor lain yang merupakan komponen pembelajaran.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Dari pemaparan makalah kami diatas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Belajar juga merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua factor utama, yakni factor dari dalam diri siswa dan factor yang berasal dari luar diri siswa atau factor lingkungan.
Saat ini, dalam pembelajaran juga mengenal dengan media pembelajaran. Dimana media pembelajaran tersebut akan berfungsi mempermudah proses masuknya pesan kepada penerima pesan (ilmu). Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.



DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Sistem Pembelajaran. Jakarta: Media Grafika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar