Bahkan Tuhan pun tak berpihak kearahku saat ini.
Rasa lelah, kecewa, sedih, dan mencoba tuk tetap tegar,
bukanlah menjadi kemampuanku saat ini.
Hanya ingin menangis, memberontak, berkata:
"Tuhan, aku sering bermimpi tentang hal yang indah,
aku sering mendengar tentang hal bahagia,
kemudian mengapa justru keadaan kembali menolakku?
Yang aku tau selama ini nyata,
lalu megapa yang aku dapat justru khayal!
bahkan bukan mimpi sekalipun!"
Tuhan, entah itu orang yang telah ada sejak ku lahir atau orang lain,
rasa kecewa dan marahku tak mampu ku jauhi.
Rasa sakitnya, rasa ingin memberontak, rasa terabaikan..
Semua tak mampu ku hindari..
Hanya ingin menangis dan terus menangis..
Berharap kan ada yang peduli, berharap kan ada yang bertanya,
"ada apa sebenarnya?"
tapi apa.. hanya aku seorang diri bersama kekecewaanku ini,
Ia ada namun tak peduli,
Ia hadir namun tak mau tau,
Ia nyata namun tersembunyi,
Ia.. hanyalah bayangan semu.
Entah itu nanti atau sekarang,
Aku lelah sendiri,
Aku lelah kecewa,
Aku lelah menangis,
Aku ingin ada yang membawa ku pergi dari keadaan ini,
Bukan menemaniku dikeadaan ini.
Namun..
Ketika ku sadar semuanya, bahkan itu tak nyata.
Hal yang aku harapkan bahkan tak pernah akan ada.
Menangislah... teruslah menangis..
Hingga akhirnya ketika ku pergi,
Akan ada yang menangis ketika tau rasa tangisanku ini.
Hingga akhirnya ketika ku pergi,
Akan ada yang tau, aku menangis atas kelehanku,
Atas kegagalan-kegagalanku,
Atas harapanku yang tak mereka pedulikan ini sedikitpun.
Jumat, 28 November 2014
Sabtu, 04 Oktober 2014
I Believe it
Hello world, are you okay??
Ya, tentu saja, serusak apapun bumi mu kini kau akan tetap
baik-baik saja bukan?
Begitu juga seharusnya aku,
Seperih apapun, karna dunia masih baik-baik saja maka aku
harus tetap baik-baik saja.
Mampu kah aku? Tentu, aku mampu..
Hanya saja, waktu tak mengizinkan aku pergi secepatnya dari
rasa tak seharusnya ini..
Waktu masih terus memaksaku berdiri, berlatih di tempat
ini..
Waktu masih menginginkan kehadiranku diwaktu ini..
Mengapa aku? Mengapa harus dalam situasi ini?
Tentu, karna Tuhan telah mempersiapkan waktu yg indah bagiku
esok.
Esok kapan? Nanti, setelah Tuhan anggap aku benar-benar
telah pantas dan ujianku telah berhasil aku kalahkan.
Mungkin detik ini adalah sebuah proses dimana aku diajarkan
oleh Tuhan caranya,
Cara menyayangi dengan tulus tanpa tahu kedustaan yg
dilakukannya,
Cara memperhatikan dengan setia tanpa tahu perhatian dia
untuk siapa,
Cara menyanjungnya dengan bangga tanpa tahu dia
menyembunyikannya,
Hingga akhirnya sadar,
Bukanlah ketulusan yang diharapkan pendusta,
Bukan perhatian yang diinginkan pemain,
Bukan sanjungan yang ditunjukkan penyembunyi,
Hanya saja baru ku tahu,
Pendusta hanya ingin membuat kau percaya kemudian
mengecewakannya,
Pemain hanya ingin terhibur saat ia terpuruk kemudian kabur,
Penyembunyi hanya ingin berlindung, namun ketika tempatnya
diketahui kemudian ia keluar dengan mengolok-olok tempat persembunyiannya.
Wajar saja, wajar saja jika Tuhan telah merencanakan
semuanya,
Yakinlah, tak ada yang lebih indah dari rencana tuhan,
Tuhan benar, bahwa perasaan itu ada,
Rasa dimana saat benci menjadi senang,
Ketika senang menjadi sayang,
Ketika sayang menjadi luluh,
Ketika luluh menjadi rapuh,
Ketika rapuh menjadi jatuh,
Ketika jatuh menjadi kecewa,
Ketika kecewa menjadi benci.
Bahkan itu yang aku rasakan, walaupun kemarin mungkin ada
seribu alasanku menyayanginya,
Namun kini juga ada sepuluh ribu alasanku tak lagi menyayanginya,
Tapi sadarkah,
Tak menyayangi bukan berarti membenci,
Hanya saja aku terlalu bodoh hanya untuk membenci seseorang,
Tak ada yang ku benci darinya, yang ku benci adalah
bagaimana cara aku dan ia bertemu,
Benar, seharusnya tak ada suka, karna suka yang dibawanya
berakhir luka,
”always remember you
are breaver than you believe stronger, than you seem smarter than you think and
twice as beautiful as you’d ever imagined”.
Namun Tuhan, setidaknya aku saat ini merasa senang,
Senang karena benar “tak ada kata terlambat, justru lebih
baik aku tahu saat ini dari pada esok”
Senang karena benar “hidup itu untuk satu kali, maka
bersyukurlah semua kau rasakan sebelum semuanya berkahir”
Senang karena benar “Menyayangi lebih sakit daripada
disayangi, maka sayangilah orang yg pantas untuk disayangi”
Senang karena benar “Tuhan selalu berikan orang yang salah
sebelum pertemukan dengan yg tepat”
Senang karena benar “Ketika kecewa datang, maka rasa
sayangpun benar-benar hilang”
Dan aku senang, “Tulang rusukku masih utuh tak salah
diberikan kepada orang yang salah”
“your best teacher is your last mistake”
“you must all make the choice what is right and what is easy. Its gonna
get harder before it get easier. But it will get better, you just gotta make it
through the hard stuff first.”
“Find some one that isn’t afraid to admit they miss you. Someone that
knows youre not perfect but treats you as if you are. Some one who couldn’t imagine
losing you. Someone who gives their heart to you completely, someone who says I
love you and proves it. Last but not least, find someone who wouldn’t mind
waking up to you in the morning, seeing your wrinkles and grey hair but still
falls in love with you all over again.”
Minggu, 14 September 2014
Goodbye!
Tuhan, jika saja aku terlahir tanpa tahu siapa Tuhanku,
Kurasa saat ini aku sudah berkali-kali balas menyakiti orang
yang telah benar-benar menyakitkanku.
Tuhan, jika saja aku tumbuh tanpa aturan agamaku,
Mungkin saja saat ini takkan ku biarkan tersenyum sedikitpun
orang yang membuat senyumku lenyap,
Tuhan, jika saja aku dibesarkan tanpa kasih sayang orangtua
ku,
Bisa saja saat ini aku telah mengutuk orang yang dengan
sengaja menghancurkan kasih sayang tulusku,
Namun,
Aku bersyukur lahir dan tahu, aku punya Tuhan,
Maka ketika aku merasa disakiti aku bercerita kepadaMu,
mereka (yg menyakitiku) hanya orang-orang yang kau siapkan untuk menguji
kesabaranku, untuk melihat sebagaimana aku mampu menyikapi, dan sebagai cara
agar aku lebih mengingat-Mu.
Aku bersyukur tumbuh dengan aturan agama,
Karena ketika ku telah lepas kesadaranku saat itu, ada satu
hal yang membuatku berhenti murka, meredakan amarah, yang aku yakin semua itu
bahkan akan lebih buruk jika aku mengikuti amarahku.
Aku bersyukur aku dibesarkan dengan kasih sayang orang
tuaku,
Karena ketika aku tak mendapatkan balas atas apa yang dengan
tulus aku berikan, aku teringat masih ada orang tua ku yang dengan rela tiap
hari setiap detiknya memberikan kasih sayang yang Cuma-cuna untukku dari ku
kecil hingga detik ini.
Namun atas semua kesadaran dan syukurku, jujur aku kecewa
Tuhan.
Mengapa ketika kebenaran harus dibalas dengan kebohongan,
Mengapa ketika kesetiaan harus dibayar pengkhianatan,
Mengapa ketika ketulusan harus diberi kedustaan,
Lalu, jika aku merasa seperti itu sekarang? Apa mereka (para
pendusta) itu tak bisa merasa sama seperti yang kurasa?
Hanya saja aku bingung,
Bahkan ketika aku sadar bahwa perasaan manusia itu sama,
Mengapa mereka tak kau hadiahkan lahirnya dengan perasaan
juga?
Apakah tak ada? Atau tak terpakai?
Benar, kurasa mereka biarkan perasaan mereka rusak tak
terpakai, Para perusak!
Jujur Tuhan, kali ini aku benar-benar lelah,
Lelah bersikap baik, lelah bersikap peduli, lelah memaafkan
mereka, para perusak itu.
Tapi, bahkan sampai saat ini ketika aku berkata lelah, di
hati kecilku masih tetap berharap mereka berubah untuk orang lain, menjadi
lebih baik.
Wajar tak wajar, bahkan aku sendiri bingung, aku lelah tapi
aku bahkan tak benci sedikitpun!
Tuhan, namun jika aku telah sampai disaat aku yang benar-benar lelah, ku
mohon tolong,
Ketika aku tak mau tahu lagi apa yang mereka perbuat,
Ketika aku tak peduli lagi, kau sadarkan mereka,
Beritahu pada mereka,
“jangan sengaja lari
untuk dikejar, karna bukan hanya yg mengejar bahkan yang berlari pun akan lelah
terus-terusan berlari”
“jangan sengaja
menjadi buruk untuk dibenci, karena bahkan hal yang indah sekalipun bisa
terlihat buruk jika telah membenci”
“menyimpan kebencian
dalam hati pada seseorang sama saja melukai diri sendiri lebih dalam dari pada
sakit yang ditinggalkan orang yang dibenci. Memaafkan bukan berarti membiarkan
diri disakiti, tetapi lebih dari itu, memaafkan adalah suatu sikap yang
menegaskan bahwa tidak ada seorangpun yang berhak merusak kebahagianmu”
“cinta itu bukan
seberapa sering kamu berkata kepadanya tentang cinta, tapi seberapa kamu berani
membuktikannya”
“cinta tak pernah
malu, tapi cinta boleh marah, namun cinta tak pernah kecewa, jika cinta telah
terlanjur jadi kecewa maka relakan, sesuatu yang kau anggap cinta itu akan
segera menghilang, maka jangan sekali-kali kau malu akan sesuatu yang kau
anggap cinta, marahlah untuk hal yang salah jika memang masih ada cinta, dan
berhentilah jika terus malu dan tak mampu lagi marah karena saat itu semua
terlewati, kau benar-benar telah kecewa”
Dan kini, aku telah benar-benar kecewa.
ABSTRAK
Judul: Pengaruh Penerapan Media Papan Buletin Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa V di MI Quraniah 8 Palembang.
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Quraniah 8 Palembang. Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh penerapan media papan buletin terhadap hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Quraniah
8 Palembang. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V yang terdiri dari V.A dan V.B. Adapun sampel dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik random sampling
yaitu dengan melakukan undian, sehingga diperoleh siswa kelas V.B yang
berjumlah 29 siswa sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes (pre-test
dan post-test), observasi, dokumentasi
dan wawancara. Analisis data untuk mengambil kesimpulan menggunakan rumus product moment dan test
t.
Hasil analisis
data didapatkan perbedaan hasil belajar setelah dilakukan post-test
dengan hasil mean sebesar 7,51 meningkat dari hasil post-test dengan hasil mean 4,96. Kemudian setelah dilakukan uji
hipotesa dengan menggunakan rumus product
moment diperoleh kesimpulan pada taraf signifikansi 5% adalah 0,367 dan pada taraf
signifikansi 1% adalah 0,470, dengan demikian harga
korelasi product moment yang telah
diperoleh 0,402. Adapun perbandingan angka kedua jenis korelasi tersebut
adalah 0,367<0,402<0,470. Sedangkan untuk uji perbandingan dengan merujuk pada uji “t” didapatkan kesimpulan besarnya t yang diperoleh dalam
perhitungan (to = 8,79) dan besarnya t yang tercantum pada
tabel t (tt.ts.5% = 2.05 dan tt.ts. 1% = 2,76) maka dapat
diketahui bahwa to lebih besar daripada tt ; yaitu
2,05<8,79>2,76. Dengan
demikian dari uji hipotesa penelitian dengan menggunakan rumus product moment dan test t di atas dapat disimpulkan bahwa yang diajukan ditolak. Ini berarti diterima, bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara penerapan media papan buletin terhadap hasil belajar ssiwa
kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Quraniah 8 Palembang.
*Semoga membantu yaa^^
keep fighting buat my junior! Wisuda di depan mata:)
Selasa, 12 Agustus 2014
Just for ?
Apa kabar matahari..??
Masih dapatkah bersinarkah untukku?
tak banyak yang aku harapkan dalam hidupku..
kini, hanya waktu yang tersisa yang harus ku hargai sebaik mungkin..
Menyayangi sepenuh hati orang-orang yang menghargaiku,
melindungi dan mengasihi mereka yang menguatkanku,
tak mau lagi menjadi pengemis bodoh,
tak mau lagi merasakan disakiti,
Capek.. Im so tired God..
Ya, inilah kisahku... bermula ketika aku bahkan menjadi mulai bodoh,
mempercayai orang yang tak seharusnya ku percaya,
menghargai orang yang tak menghargaiku sedikitpun,
mencemaskan orang yang tak memikirkanku sedetikpun,
mengasihi bahkan berusaha membahagiakan orang yang tak berpikir membuatku bahagia sekecilpun.
Kenapa bisa?
mungkin karena skenarionya yang telah terlalu lama dia rancang,
atau mungkin akting dari panggung sandiwaranya yang terlalu baik,
atau mungkin bicara palsunya yang bahkan menyakinkan orang yang telah terbiasa tertipu sekalipun.
Amat amat amat disayangkan, sebuah kepercayaan harus berbuah pengkhianatan abadi.
Benar, aku bukan orang yang hidup untuk hanya membenci seorang yang menyakitiku,
namun aku juga tak selamanya hidup dengan orang yang telah terlanjur mengecewakanku dengan sengaja,
bukan, bukan seberapa besar aku menyayanginya saat ini, tapi seberapa teganya dia menyakitiku,
bahkan ketika aku memberinya seribu persen kepercayaan seutuhnya,
bahkan ketika aku menerima seluruh masa lalunya,
seberapa aku menerima segala keluh nya, alasannya yang terlalu banyak yang tak mampu aku ingat,
tapi tahu kah dia? Tak pernah sedikitpun aku berpikiran buruk tentangnya!
Janjinya yang selalu tak pernah ia tepati, ucapannya, bahkan semuanya masih aku ingat.
Apa aku lupa? tidak.. tak mungkin aku lupa, namun tak mungkin juga aku tak ingin melupakannya.
Bohong, penuh kebohongan. Hidup yang penuh skenario, telah ia atur sendiri.
Hidupnya terlalu banyak alasan, alasannya terlalu banyak, tak mudah dimengerti.
Bisanya ia seperti itu? punya hatikah? pernah tulus kah?
Bukan, bukan aku harap untukku, tapi cobalah lakukan hal yang tulus tak penuh kebohongan,
tak penuh pengkhianatan seperti ini untuk seseorang diluar sana.
Berubahlah untuk lebih baik, dunia tak punya Karma, tapi selalu akan ada balasan atas semuanya.
Jangan terus hidup ditempat gelap, pergilah, menjauhlah, cari tempat yang lebih baik.
Jangan takut jatuh, kau mampu bangkit. Jangan takut sakit, kau mampu sembuh.
hidup tak selamanya tentang apa yang kita mau, tak selamanya tentang apa yang kita inginkan.
cobalah, cobalah berpikir bahwa bahagia atau tidak bahagia itu adalah takdir, tapi itu pilihan kita.
kau mampu bahagia, kau mampu senang, hanya saja kesempatanmu untuk bahagia, kesempatanmu untuk senang yang selama ini tak kau hargai.
mulai kini, hargai sedetik pun waktumu, hargai sedikitpun kebahagiaan yang diberikan orang lain untukmu,
jangan khianati lagi, jangan kecewakan lagi, jangan sakiti lagi.
Kau bahkan mampu menjadi yang paling bahagia, asal kau mau berbagi bahagia, bukan berbagi kesedihan.
Hidup satu kali, maka salah jalan, jatuh, keterpurukan pun hanya untuk satu kali, jangan ada kedua kalinya.
Percayalah, Hidup tak selamanya tentang apa yang kau lakukan kemarin, tapi apa yang akan kau beri besok.
Warna hidupmu, kau sendiri yang melukisnya. Maka lukislah seindah mungkin.
Buang warna-warna gelap dihidupmu!
Tunjukkan pada mereka, pada kami, pada dunia, kesalahan bukan berarti hidupmu berhenti disaat ini, tapi kesalahan yang mengajarkanmu untuk tak berhenti hingga suatu saat kau akan tunjukkan kemenanganmu.
"when you call me that you love me", Don't say anything about "promise", but do anything if you feel "ti-amo" with someone for the next time, saying goodbye for all mistakes, and say welcome for the new life, must better.
Jangan takut jatuh, kau mampu bangkit. Jangan takut sakit, kau mampu sembuh.
hidup tak selamanya tentang apa yang kita mau, tak selamanya tentang apa yang kita inginkan.
cobalah, cobalah berpikir bahwa bahagia atau tidak bahagia itu adalah takdir, tapi itu pilihan kita.
kau mampu bahagia, kau mampu senang, hanya saja kesempatanmu untuk bahagia, kesempatanmu untuk senang yang selama ini tak kau hargai.
mulai kini, hargai sedetik pun waktumu, hargai sedikitpun kebahagiaan yang diberikan orang lain untukmu,
jangan khianati lagi, jangan kecewakan lagi, jangan sakiti lagi.
Kau bahkan mampu menjadi yang paling bahagia, asal kau mau berbagi bahagia, bukan berbagi kesedihan.
Hidup satu kali, maka salah jalan, jatuh, keterpurukan pun hanya untuk satu kali, jangan ada kedua kalinya.
Percayalah, Hidup tak selamanya tentang apa yang kau lakukan kemarin, tapi apa yang akan kau beri besok.
Warna hidupmu, kau sendiri yang melukisnya. Maka lukislah seindah mungkin.
Buang warna-warna gelap dihidupmu!
Tunjukkan pada mereka, pada kami, pada dunia, kesalahan bukan berarti hidupmu berhenti disaat ini, tapi kesalahan yang mengajarkanmu untuk tak berhenti hingga suatu saat kau akan tunjukkan kemenanganmu.
"when you call me that you love me", Don't say anything about "promise", but do anything if you feel "ti-amo" with someone for the next time, saying goodbye for all mistakes, and say welcome for the new life, must better.
Langganan:
Postingan (Atom)